Resume Filsafat6 | Awal Mula Penspesifikasian Ilmu

Awal Mula Penspesifikasian Ilmu

Pada zaman kejayaan Phytagoras sampai zaman Aljabar, mendefinisikan ilmu sebagai kesatuan dan belum terbagi-bagi dalam ilmu yang lebih mengkhusus. Seperti halnya, ilmu antara matematika dan mistik tidak dapat dipisahkan. Matematika dan mistik pada saat itu adalah satu kesatuan kerena mereka menganggap didalam angka-angka yang ada terdapat kepercayaan atas adanya suatu kekuatan, misalnya angka 3. Menurut mereka, angka 3 adalah angka yang sangat sakral karena mereka percaya terdapat dan terkumpul berbagai perlawanan didalamnya, yaitu manusia terdiri dari genap, ganjil dan penyempurna. Selain angka 3 ada juga angka sakral lainnya, seperti 13, 27, 9 dan seterusnya. Penganut agama Kristen juga mempercayai hal tersebut, maka dari itu mereka sangat menyucikan simbol segitiga yang memiliki arti hubungan harmonis antar manusia, mereka menyebutnya dengan nama sacred triangle. Dalam dollar Amerika juga terdapat lambang segitiga dengan gambar satu mata di tengahnya, segitiga tersebut menandakan orang-orang yang tercerahkan dan simbol mata menandakan sumber pengetahuan

Pada zaman kejayaan Umat Kristiani, teori yang mengatakan bahwa matahari, bulan dan benda langit lainnya yang mengitari bumi diterima oleh gereja, karena para petinggi agama tersebut memiliki pemahaman bahwa, hanya orang kristiani yang akan selamat dimuka bumi ini, yang lainnya adalah orang yang tersesat. Itulah mengapa, semua yang ada di alam semesta ini akan menyembah tempat kaumnya berdiri yaitu bumi. Missionarisme adalah misi yang dilakukan umat Kristen untuk mengkristenkan umat manusia dikarenakan kepercayaan mereka tentang umat manusia yang selamat hanya mereka. Namun, teori yang mereka yakini

dipatahkan oleh teori dari Galileo Galilei dan meruntuhkan dogma gerejanya, karena sesungguhnya bumi dan benda langit lainnyalah yang mengitari matahari.

Matematika dan mistik mulai berpisah sedikit demi sedikit sejak zaman Aljabar dan Al Khawarizmi. Disinilah pentingnya peran objek material dan objek formal, walaupun materinya sama tapi cara pandangnya akan berbeda-beda, maka akan timbul spesifikasi ilmu pengetahuan, seperti matematika, fisika, biologi dan lain-lain. Ilmu mulai memiliki spesifikasi, ketika para ilmuwan dan filosof menggunakan objek material dan objek formal sebagai pandangan dasar ilmu pengetahuan.

Filsafat ilmu membagi dirinya dengan objek material dan objek formal, sedangkan filsafat mulai membagi dirinya dengan adanya ontologi, epistemologi, dan Aksiologi. Awalnya tugas filsafat menurut Aristoteles adalah to deepen our existing understanding of the world (Untuk memperdalam pemahaman kita yang sekarang tentang dunia), dunia yang dimaksud adalah apa yang kita rasakan, apa yang kita alami, dan apa yang kita miliki di dunia. Jadi, filsafat adalah bagaimana lebih memahami tentang dunia kita.

Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang semua yang ada, dan dipakai ilmuwan untuk melahirkan sesuatu. Hal terpenting dalam ilmu ini adalah potensialitas dan aktualitas. Potensialitas adalah suatu hal yang nanti akan terjadi dan belum pasti, sedangkan aktualitas adalah suatu hal yang sekarang terjadi dan sudah pasti. Epistimologi adalah ilmu tentang cara-cara/metode untuk mengetahui sesuatu oleh seorang individu. Ilmu ini memiliki rasionalis dan empiris. Rasionalis adalah pemberian keputusan oleh akal manusia, sedangkan empiris adalah pemberian keputusan atas apa yang dialami dan dirasakan oleh panca indra. Aksiologi adalah ilmu yang membahas tentang nilai. Pemberian nilai tersebut dibagi melalui 2 cara, yaitu secara nilai subjektif dan nilai objektif. Nilai subjektif adalah pemberian nilai atau tanggapan atas sesuatu dari diri sendiri atau pendapat orang lain, sedangkan nilai objektif adalah pemberian nilai atau tanggapan secara universal atau dalam artian sesuatu tersebut (objeknya) telah memberikan nilai tersendiri atas dirinya dan semua orang mengakuinya. Kesimpulannya adalah filsafat membahas tentang sesuatu, memberi keputusan, dan memberikan nilai terhadap sesuatu disebut dengan Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi.

------
By. Hikmah Khairani Ibrahim

10300113144

HPK 7





Komentar (0)