Resume Filsafat2 | Menjadi Sukses atau Berilmu?
Tuhan Maha Adil atas segala sesuatu yang terjadi pada hidup seseorang. Jangan pernah menganggap Tuhan tidak adil hanya karena apa yang kita inginkan tidak dapat kita raih. Coba intropeksi kembali ke dalam diri kita sendiri. Menjadi sukses terkadang tidak harus berilmu, begitu pula sebaliknya, orang yang berilmu terkadang tidak menjadi sukses, “Kaya”. Orang yang memilih sukses mempunyai alasan tersendiri, begitu pula sebaliknya, orang yang memilih berilmu juga memiliki alasan tersendiri. Hidup penuh pilihan.
Banyak orang yang berusaha keras menempuh pendidikannya hingga ke universitas ternama bahkan memaksakan dirinya untuk bergelar sebanyak mungkin, menghamburkan uangnya demi menuntut ilmu hingga ia wisuda dan menjadi lulusan terbaik. Hal tersebut wajar adanya, akan tetapi tidak ada yang bisa menjamin pekerjaan apa yang akan ia dapatkan atau bahkan adakah pekerjaan yang akan ia dapatkan, meskipun tidak sedikit pula yang menjadi sukses. Di lain sisi, banyak orang yang pendidikannya rendah memilih untuk tetap tinggal tanpa melakukan suatu perubahan pada hidupnya tapi banyak pula yang bersemangat melawan takdir dan sangat termotivasi untuk sukses karena latar belakangnya tersebut. Semua perubahan yang mereka lakukan mungkin di latar belakangi rasa gengsi yang kuat dan “Apa kata dunia?” adalah kalimat yang bisa
saja terngiang dikala mereka tidak melakukan aktifitas apapun. Merelakan salah satunya adalah pilihan yang bisa saja muncul ketika kita berada dalam situasi untuk memilih menjadi sukses atau berilmu.
Di zaman sekarang, Gelar Sarjana seseorang tidak dapat dijadikan tolak ukur kesuksesannya. Kebanyakan sarjana sekarang menjadi pengangguran atau memilih untuk bekerja tetapi berpaling dari jurusan yang selama ini dia geluti, hingga tidak ada satupun pekerjaannya yang ia dapat selesaikan dengan baik, toh akhirnya ia berhenti dari pekerjaannya dan kembali menganggur, dibanding dengan berita-berita yang lagi buming saat ini adalah kisah sukses lulusan SMA dan sederajatnya, SMP, SD bahkan yang tidak pernah sama sekali menyentuh dunia pendidikan sangat memberi inspirasi bagi mereka yang menyandang gelar pendidikan yang tinggi namun tidak sukses dalam materi, padahal kita hidup di dunia ini pasti semua menginginkan hal yang sama seperti itu, yang membedakan mereka adalah tekad yang kuat, usaha, doa dan rejeki mereka yang diberikan Tuhan.
Ketika saya disuruh untuk memilih antara Menjadi Sukses atau Berilmu di dalam kelas tempo hari dan tidak diperbolehkan untuk memilih keduanya, maka saya memilih untuk berilmu. Jika ditanya alasan saya memilih berilmu, jawaban saya mungkin sangat umum untuk di ketahui oleh orang lain, dan mungkin saja alasan saya sama dengan teman saya yang lain. Berilmu bisa menjadikan orang sukses dalam hal materi, yaitu dengan memanfaatkan ilmunya untuk menghasilkan uang, tetapi orang sukses dalam hal materi belum tentu bisa berilmu dengan uang yang ia miliki, ilmu itu tidak bisa dibeli, begitulah jawaban saya. Akan tetapi, orang berilmu yang menjadi sukses belum tentu tidak ada kan?, dan saya lebih memilih untuk mendapatkan keduanya. Apabila untuk mendapatkan keduanya memiliki kemungkinan yang sangat kecil maka buatlah kemungkinan kecil tersebut menjadi besar buat kita yang ingin menjadi orang sukses yang berilmu. Milikilah tekad yang kuat untuk mewujudkannya, berusa semampu kita, berdoa setiap waktu dan ikhlas memberikan hasilnya kepada Yang Maha Kuasa.
Man Jaddah Wa Jaddah, siapapun yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, belum tentu apa yang kita sangat inginkan adalah yang terbaik untuk kita. Jangan pernah berkecil hati atas kegagalan yang kita temui, jangan pula merasa iri dengan apa yang diraih orang lain. Ingatlah !, Rejeki orang berbeda-beda.
Ukuran sukses seseorang bisa berbeda-beda, menurut saya. Ada orang yang berpikir ketika orang tersebut bahagia maka orang tersebut sudah menjadi sukses, ada orang yang berpikir ketika semua bisa ia dapatkan dengan uang maka ia sudah menjadi sukses, dan ada pula orang yang berpikir berilmu saja sudah cukup membuat mereka sukses, mungkin dalam hal kepuasan batin. Jadi, menjadi sukses itu relative tapi menjadi orang yang berilmu itu pilihan, lebih baik menjadi orang berilmu yang sukses sehingga kebahagiaan akan selalu kita rasakan.
Nama : Hikmah Khairani Ibrahim
Jurusan : Hukum Pidana dan ketatanegaraan 7-8
Fakultas : Syari’ah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
TA 2013/2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Komentar (0)
Post a Comment