Yang Harus Kamu Tahu dari Mapalasta UINAM

M Galang Pratama
Mapalasta menggelar Latihan Fisik (Sumber Foto FB Mapalasta)

Kau pernah memasuki Kampus II UINAM yang terletak di Samata Kab. Gowa? Kalau kau masuk di sana dan menemukan di sore hari banyak mahasiswa yang sedang lari-lari kecil keliling kampus (kebanyakan dari mereka adalah laki-laki) maka kau harus tahu merekalah Komunitas Pecinta Alam UINAM yang sedang melakukan latihan fisik olah tubuh, sebagai salah satu persiapan dari dikdas anggota baru Mapalasta.

MAHASISWA Pecinta Alam Sultan Alauddin (Mapalasta) yang saat ini sedang menggelar pembukaan anggota baru ke XXII, kini memasuki tahap di mana mahasiswa calon anggota baru akan menerima materi kegiatan sebelum turun lapangan (outdoor). Hal itu diungkap oleh Faisal Takwin, Sekretaris Panitia yang ditemui reporter LISH bernama Nursyah Putri (Elsa) di Kafetaria samping Perpustakaan Kampus II UINAM, Samata, Selasa, (8/11/2016) lalu. 

Di sini, saya akan menuliskan beberapa hal yang harus kau tahu dari Mapalasta UINAM melalui wawancara dari seorang reporter muda dari Fakultas Syariah dan Hukum UINAM. Laporan berita ini sebelumnya juga diterbitkan di jurnalish.com, kau bisa tengok laporan berita terkait ini juga di sana.

Dalam wawancara Elsa bersama Faisal Takwin, anggota Mapalasta UINAM, ia mengatakan di penerimaan anggota Mapalasta ke XXII ini mengejutkan banyak pihak dan tentunya mendapat respon yang baik dari kalangan mahasiswa. "Ada kejutan tersendiri yang datang dari berbagai pihak, karena tahun lalu itu pembukaan anggota tidak dilakukan," ujar Faisal Takwin.

Faisal Takwin kemudian berkisah tentang sepak terjang Mapalasta. Mulai dari apa itu Mapalasta sampai pada masalah yang pernah didapatnya. "Mapalasta dulunya adalah salah satu UKM di UIN tapi dibekukan sekitar tahun 2010 karena ada sedikit pergeseran dari birokrasi," kata Takwin "Mapalasta sendiri menjadi adalah wadah bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang ingin berorientasi ke bidang pecinta alam. Di Mapalasta kami memegang ideologi yakni loyalitas, solidaritas dan senioritas yang tentunya akan membuat Mapalasta akan terus eksis baik di luar maupun di dalam UIN Alauddin Makassar."

Pendidikan dasar (dikdas) yang digelar Mapalasta sekarang ini bertujuan untuk mencari generasi baru yang rela berkorban. "Tujuan Mapalasta mengadakan dikdas adalah mencari bibit unggul yang kemudian ke depan dapat mengabdikan dirinya untuk nusa dan bangsa serta kampus." Kegiatan ini berlangsung berkat partisipasi dari para pengurus, panitia dikdas dari angkatan XXI Mapalasta, dan juga senior-senior Mapalasta yang telah turut andil baik dalam hal materi (pembantuan dana dikdas), dan yang lain.

Anggota baru yang mendaftar berasal dari beberapa lingkup Fakultas di UINAM. "Peserta dalam kegiatan ini dari lintas Fakultas akan mengikuti kegiatan dikdas sebagai calon anggota Mapalasta XXII, lanjut Faisal. "Tema yang kami usung adalah 'We will survive' yang artinya kami akan bertahan." Meski Mapalasta tidak punya legalitas di kampus, tapi mereka tetap saja turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada di dalam kampus. "Kami berusaha akan tetap eksis dengan mengadakan pendiksaran kemudian membuktikan kepada kampus walaupun Mapalasta dibekukan kami akan tetap berpartisipasi dengan kampus."

Sekadar informasi bahwa kegiatan indoor yakni pembekalan materi kepada peserta akan dimulai tanggal 12-18 November 2016, dilanjut turun lapangan atau outdoor tanggal 19-27 November 2016. Sebelum kegiatan turun lapangan, ada kegiatan pembekalan fisik olah tubuh yakni keliling kampus, rapat di basecame Mapalasta, dan pembekalan outdoor di sekitaran basecame Mapalasta yang berlokasi di
Samata, Kabupaten Gowa.

Terkait harapan, Faisal mengharapkan kepada para anggota baru agar bisa eksis dan tetap berkontribusi pada kegiatan-kegiatan di kampus. "Harapan saya untuk Mapalasta ke depannya bagi teman-teman yang bergabung dapat terus eksis kemudian berkontribusi terhadap kampus, bangsa dan negara," katanya, "dan membuktikan bahwa paradigma-paradigma lama yang dipikirkan oleh teman-teman itu bisa hilang, maksudnya ada beberapa pandangan atau pemikiran bahwa Mapala itu adalah mahasiswa paling lama, mahasiswa yang amburadul, mahasiswa yang kurang teratur. Kami ingin membuktikan bahwa paradigma itu salah dan itu adalah sebuah diskriminasi serta sebuah kegagalan paham dalam persoalan penilaian kepada kami.

Menurut saya, Mapala adalah organisasi paling sempurna, kami dilatih untuk serba bisa atau multitalent dan saya berpikir di Mapala-lah saya menemukan beberapa proses-proses yang membuat saya seperti ini. Lestari alamku, jayalah bangsa dan tanah airku," akunya sambil meneriakkan slogan komunitasnya.

Baru-baru ini, Mapala Tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia menggelar TWKM (Temu Wicara dan Kenal Medan) ke 28. Dari acara itu, beberapa peserta yang merupakan anggota Mapala dari seluruh Indonesia datang ke UINAM. Salah satu anggota Mapala yang berasal dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Nurchalis Ramadhan, berhasil ditemui oleh Elsa.

Nurchalis kemudian berbincang-bincang dengan reporter muda itu yang menyebut alasan kedatangannya di Makassar. "Alasan kedatangan saya ke Makassar pertama sebenarnya untuk menghadiri TWKM (Temu Wicara dan Kenal Medan), ke dua ada pertemuan khusus PTAIN se-Nasional yang kemudian membawa saya datang ke UIN Alauddin Makassar," cerita Nurchalis.

Nurchalis juga ingin tahu bagaimana kondisi di kampus UINAM. "Saya ingin tahu bagaimana kondisi di UIN Alauddin Makassar, di mana UIN di Indonesia itu banyak dan itu membuat saya menjadikannya perbandingan. Kampus UINAM cukup luas, sistemnya tidak jauh berbeda dari kampus saya, mahasiswa masih muslim dan muslimah. Beda dengan kampus saya, di sana (UIN Jakarta, -Red) sekarang perempuannya memakai celana tidak memakai rok lagi."

Tak lupa Nurchalis menyanjung anggota Mapalasta UINAM sebab kebaikannya karena telah menerimanya selama di Makassar. "Selama saya di Sul-sel saya juga menetap di Basecame Mapalasta. Menurut saya anggota Mapalasta semuanya baik, welcome terhadap saya, dan saya mendapat ilmu banyak tentang pecinta alam, dan mereka itu memiliki sifat kekeluargaan," kata Nurchalis. Ia juga berharap agar selanjutnya Mapalasta bisa jadi UKM. "Semoga Mapalasta segera masuk UKM dan juga terus semangat menjaga kekompakan bagi teman-teman Mapalasta," harapnya penuh harap.


Muh. Galang Pratama
Diolah dari Laporan Jurnalis Nursyah Putri.

Komentar (0)